Minggu, Januari 13, 2013

Warkah Cinta Berbau syurga



Ada yang sudah nonton serial warkah cinta? drama Malaysia yang diadaptasi dari novel warkah cinta milik A. Ubaidillah Alias, ceritanya memang kurang lebih aja dengan ayat-ayat cinta. cuma menurut saya sih, ini lebih mendalam lagi keislamanya. Setidaknya nuansa pesantrennya masih terasa (salah satu yang membuat saya maksa untuk nonton).

Kisahnya mengenai Amir Mukhlis seorang mahasiswa yang membesar dalam atmosfera agama yang subur. Perkenalannya dengan wardah adalah ketika ia berkunjung ke sekolah wardah untuk membahas majalah sekolah mereka. Rupanya kunjungan itu membuat Wardah makin terbuai angan untuk bermimpi memiliki ‘suami-pasangan-couple-soulmate’ seperti Amir.

Sebagai penghafal al-qur’an agaknya sikap Wardah mengganggu Amir. Nah, disini pokok masalahnya. Amir adalah seorang santri yang masih menghafal al-qur’an. Serius! Jadi penghafal Al-qur’an itu tidak mudah. Mereka harus benar-benar menjaga hatinya dari maksiat-maksiat. Belum lagi, Amir punya cita-cita untuk kuliah di Mesir.

Sementara itu, disisi lain, Wardah adalah wanita yang ia sukai juga. Gadis dengan nilai terbaik, paras cantik dan mulai menyatakan cinta duluan, bagaimana Amir tak jatuh hati.
Sayangnya, ayah Wardah yang terlilit hutang terpaksa menikahkan wardah dengan mantan kekasih wardah dulu sebelum ia berhijrah. Kaya dan tamak. Dan akhirnya Wardah sangat tersiksa dengan keputusan ini. Sementara itu, Amir yang sedang menimba ilmu di Mesir tak bisa dan tak mau berbuat apa-apa karena merasa itu bukan kewajibannya , meskipun dalam hatinya ia merasa sangat terluka. Terlebih-lebih, ia pernah meminta Wardah menunggunya, dengan kata lain memberi harapan pada Wardah.

Wardah pernah jatuh sakit dan tak memiliki semangat hidup ketika Amir pernah menolak cintanya secara halus. Namun, karena Amir marah terhadap tindakan Wardah, akhirnya Wardah berjanji tidak akan lagi mengulangnya. Namun, ketika akhirnya Amir harus kehilangan Wardah, Amir merasakan sendiri bagaimana rasa sakitnya itu, dan giliran dia yang jatuh sakit karena terlalu memikirkan masalahnya.

Saya greget pengen comentar
  • ·         Kesamaan ceritanya dengan ayat-ayat cinta disini, wanita duluan yang menyatakan perasaannya untuk si tokoh utama. Tapi,
  • ·         Overall, keren ini. Lebih menyejukkan film ini. Pasalnya, saya dengar pemainnya memang benar-benar orang yang berhijrah (Amiin), mereka juga gak ‘main’ sentuh-sentuhan, bahkan bila memerankan tokoh suami-istri. Real!.
  • ·         Saya terkagum-kagum dengan Amir yang selalu mengeluarkan kata-kata mutiara (nggak ‘selalu’ sih..:-p), tapi kalau memang ada laki-laki seperti ada (Ada! Ada! Tapi sangat-jarang-sekali) , wajar para wanita menyatakan cinta duluan.
  • ·         Sedikit gangguan atau banyak gangguan sih tergantung penonton (atau pembaca) mendefinisikan. Kalau dalam dunia kita –kampus, sekolah, pekerjaan, masyarakat umumnya-, Wardah mungkin tidak dianggap mengganggu Amir, dia hanya suka dan minta kepastian dari Amir.
  • ·         Sebenarnya konflik mereka adalah Amir yang kurang tegas dalam menentukan sikap sejak awal. Wardah diberi harapan, tapi tak juga diterima cintanya karena Amir sendiri takut mendekati zina. Tapi disisi lain, Amir tak sanggup kalau harus menikah muda sementara ia baru lulus sekolah dan akan melanjutkan cita-citanya.
  • ·         Saya tidak menyebutkan tokoh-tokoh lain secara rinci, seperti zaky, balqis atau yang lainnya. Karena …. Biar nonton sendiri (Hehe).

  • ·         Kalau dari endingnya, sepertinya masih gantung. Karena diakhir cerita, tak dikisahkan bagaimana kelanjutan hidup Amir, apakah ia baik-baik aja setelah operasi atau sebaliknya. Lagipula terlalu gantung ceritanya kalau Amir hanya patah hati. Apalagi ada tokoh balqis yang juga muncul beberapa kali seolah jodoh hidupnya. Atau mungkin ada memang kelanjutannya semacam Warkah Cinta2, maklum, saya  sendiri belum pernah membaca buku itu secara langsung, dan belum tahu apa memang ada lanjutannya.

Yang paling keren, ada di soundtrack  lagunya. Dinyanyikan langsung sama abang-abang UNIC yang suaranya merdu-merdunya minta ampun (Jadi ingat masa-masa SMP)

Selamanya, kekerasan tak akan pernah kalah dengan kelembutan

7 komentar :

Unknown on 11 Februari 2013 pukul 23.39 mengatakan...

Aku mw naa nonton filmnya... MinNta na ? :)

Fauzia Sadia Dhanies on 16 Februari 2013 pukul 07.40 mengatakan...

Boleh..boleh..
tapi aku download di youtube aja kok, siapa tahu kita belum bisa ketemu..^^

Unknown on 19 Oktober 2013 pukul 20.07 mengatakan...

Mbak, pnya novelnya gak ?

Fauzia Sadia Dhanies on 28 Oktober 2013 pukul 04.56 mengatakan...

wah.. nggak. nonton filmnya aja nih

the_sandhils on 19 September 2014 pukul 05.48 mengatakan...

Assalamu'alaikum wr wb, itu nyambung ke wahyu dan cinta eps.1-12 ukh..syukron..wassalam

Unknown on 29 Oktober 2014 pukul 07.23 mengatakan...

saya suka banget ceritanya saya baru nonton sapai eps 5 saya pengen novel nya tapi susah .mau dong kaka info nya

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum kak.. Masih punya dwonload tan film nya? Suka bgt sama film nya dan di saat mau nonton lagi cari di youtube udah gak ada? Terimakasih

Posting Komentar

 

Copyright © 2008 Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez | Blog Templates created by Web Hosting Men