Impian bukanlah angan-angan
Ia adalah energi dan jiwa
Ia adalah bukti semangat ketika muda
Ia adalah... perjuangan.
Tapi setiap mimpi bisa saja berubah
Karena waktu dan obsesi adalah nyata
Ia menelan, membuang atau cuma sekedar menyembunyikan impianmu
Tapi hanya bila, kau menelantarkannya
Apa? Tunggu!
Apa aku sedang berkamuflase dengan kenangan dan Mmm... masa lalu?
Bukan!
Ini realistis. Mimpi kamu. Dengar! Mimpimu!
***
Ada hari hari dimana aku merasa begitu pincang diantara langkahku
Waktu terasa begitu lambat berjalan, tapi hari cepat sekali berlalu. 'Aku bertemu malam lagi,' hanya saja apa yang dicari tak sampai
Aku mendesain malam sebelum tidurku, memikirkan apa yang akan aku hidangkan besok.
Aku tak bisa merebahkan diriku sebelum orang orang di rumah ini telah lelap diantara bantal guling.
Dan lagi lagi bergumam
'Sudah malam lagi'
Begitu seterusnya.
Aku menikmati, tapi ada muncul titik jenuh di berlalu nya hari
Ah, begitulah manusia. . .
Apalagi perempuan, rentan merasa apa apa yang tak sesuai dengan hatinya.
***
Bukaaan!!!
Aku sedang tidak menyerah,
Aku menyemangati diriku,
Karena tiba tiba mimpiku berbelok arah.
Tapi arahnya akan semakin panjang,
Hanya tentu, ia lebih realistis.
Kepingan dunia yang ingin kujelajah itu,
Sedang dipersiapkan, tapi bukan untuk sekedar menikmati,
Aku ingin berkhidmat
Hingga menemukan satu pose terindah untuk yang sedang menungguku.
***
Aku memang sedang melangkah jauh dengan heningku.
Meninggalkan masa muda yang seiringan menjauh
Tapi, aku tau tenyata tak ada yang sia sia...
0 komentar :
Posting Komentar