Pernah merasa ingin menyerah?
Tentu ada,
Adakalanya perasaan menghampiri di saat saat yang tak begitu tepat. Ketika semua perasaan nelangsa bersatu padu dengan keadaan yang memang sedang melelahkan.
Yang mungkin andai kata salah satu dari kami melepas predikat sabar itu, maka lengkap lah bara bara api dan berakhir dengan menyerah.
Bagi diriku misalnya,
Perempuan manja. Setidaknya awalnya manja. Yang akhirnya harus bertemu dangan lelaki yang mengajak berjuang secara tak main main. Itu g mudah.
Kombinasi dari rasa lelah hari itu, sakit yang mendera seperti demam dan flu berat, di bayang bayangi pekerjaan rumah yang menumpuk, di tambah dengan dua anak batita yang sedang tak enak badan. Seharian rewel, dan bergantian menangis hingga malam larut.
Adaaaa saja godaan untuk menyerah.
Menyerah dan ingin kembali menjadi gadis manja orang tua dulu.atau setidaknya saat 'oleng' bisa jalan jalan bersama teman teman, menghabiskan 'sedikit' pengeluaran kita untuk bersenang senang, sebelum akhirnya tersibukan oleh pekerjaan kantoran Hahahaha[entah apa maksudnya ini], Yang terbiasa ini itu tinggal "ting" meski dalam versi usaha dikit.
Tapi, kalau tidak ingat dibalik semua keadaan berat itu, ada sebuah hadiah berupa kekuatan seorang perempuan yang amat mahal tak terhingga yang ingin kumiliki.
Setidaknya, bila nanti, mimpi itu tercapai, ada cerita haru yang benar benar bisa menjadi kado atas kesuksesan kita. Ah, syurga... syurga... kita harus bertemu di syurga