Dalam
stok koleksi mp3 saya, saya hanya punya 3 folder. Murottal,
Nasyid dan Korea. Murottal dan Nasyid itu oke, saya pikir semua akhwat dan
ikhwan punya koleksi ini. Stok wajib dan kebutuhan. Lalu bagaimana
dengan Kpop?
Well, saya bukannya mau membela diri. Saya bukan sekali dua kali
mendapat peringatan mengenai koleksi ajaib saya ini. Akhwat kok sukanya
girlband boyband gitu? Juga bukan satu dua orang akhwat yang mengikuti jejak
langkah saya (ikhwan saya kurang tau -_-).
Saya
tidak bisa menilai dengan tepat apakah ini baik atau buruk sekali (red:
berdosa). Sama salahnya kah seperti ketika kita pacaran? Sama salahnya kah seperti
kita berjudi? Mencuri? Mencontek? Kalau saya pacaran, saya akan merasakan koneksi
hati saya berdering. Gelisah, resah, gak tenang, tau lah kalau hal itu berdosa.
Kalau saya mencontek saya juga merasakan hal yang sama. Pun, ketika saya mendengarkan
lagu-lagu pop Indonesia. Lho?
Anehnya
lagi, saya merasa baik-baik saja ketika mendengarkan lagu korea.
Ada yang
tahu kenapa?
Tentu
saja ini menjadi pertanyaan sendiri buat saya. Sebagai manusia yang berpikir
dan hidup, lalu bernapas (apa urusannya coba sama topik ini…^_^‘), saya mulai
mencari jawaban. Ini bisa membantu
teman-teman untuk ngeles kalau disinggung topik ini, meskipun saya yakin
yang protes juga pasti banyak.
Jadi
begini,
Saya
menyukai lagu korea tepatnya adalah 3 tahun yang lalu. Setelah lulus dari pondok pesantren. Lagu korea
sendiri, di cap sebagai lagu jahiliyah, atau lagu kebodohan ketika kami masih
berada disana. Stempel ini, diberikan juga untuk lagu-lagu pop western
dan lagu Indonesia termasuk pop, dangdut, dsb. Jadi bisa dimengerti kalau kita
mendengarkan lagu-lagu tersebut, maka kita akan kena iqob. So, semua
terbawa sampai saat ini. Telinga saya, agak berdenging kalau mendengar
lagu-lagu itu (Ahhaha.. lebay!)
Lalu,
saya jatuh cinta pada lagu korea. Diantara semua lagu-lagu yang pernah saya
dengar. Lagu korea adalah yang paling banyak menginspirasi untuk membuat saya
menulis. Menulis apapun. Lebih tepatnya menumbuhkan imajinasi saya. Padahal
dari semua tulisan saya, tema cinta hanya 1:20, sangat sedikit sekali. Sementara
lagu korea mungkin 90 % adalah temanya cinta.
Well,
bukan urusan liriknya yang membuat saya jatuh hati. Tapi urusan penyanyi,
suara, latar dan harapannya yang sangat membantu. Masih bingung?
Jadi,
setiap saya mendengar lagu korea yang menarik, hal yang pertama yang saya
lakukan adalah mencari arti lagu tersebut. Dalam bahasa hanggul kemudian
ditranslate ke English version kemudian akan saya bahasakan dalam
bahasa Indonesia di kepala saya.
Oh…
jadi lagu ini tetang perpisahan dengan kekasih?
Oh…
jadi lagu ini tentang sakit hati?
Oh..oh.. dan Oh, oh lainnya..
Nah,
setelah itu, kalau memang tidak ada bahasa atau kalimat yang menyimpang, saya
akan save lagu tersebut. Ketika saya akan menulis, saya pastikan
sebagian besar lagu yang saya simpan tersebut sudah lupa temanya. Jadi saya
hanya mendengarkan (dan memang sebagian saya hapal) dan memasukkan tema yang
akan saya tulis ke dalam lagu itu. Semisal, hari itu saya sedang dongkol dengan adik, saya akan mendengarkan
lagu dengan nada yang emosinya memuncak, dapat deh fell nya. Padahal itu
mungkin lagu tentang marah sama pacar kalau ditilik dari liriknya, tapi toh
saya gak ngerti.
Contoh
kedua, ketika saya sedang dilanda rindu dengan teman-teman di asrama. Saya setel
lagu Day by Day punya SNSD. Lagunya cool, tentang cinta sebenarnya. Tapi
saya masuk-masukin aja ke tema persahabatan. Dapat kok feel nya. Apalagi
mereka syuting videonya di sebuah vila di pulau Jeju, mereka bangun tidur,
makan reme-rame, curhat-curhatan. Saya gak tahu, ini emang saya yang pinter
nyari feel nya atau memang, videonya yang salah syutingnya. Hehe..
Juga,
kalau lagi saya patah semangat, saya setel lagu SNSD baby baby. Dari judulnya
aja kalian udah tahu ka itu lagu tentang apa (Gak mungkin tentang bayi-bayi
baru lahir). Tapi kalau nonton MV nya saya masuk-masukin aja tema tentang
Cita-cita. Lagi pula mereka syutingnya, tentang mereka dapat penghargaan, waktu
mereka mulai dari 0 sampai sukses. Saya juga lagi gak promosi SNSD loh. Kalau memang
MV mereka lagi menyeramkan, ya gak usah ditonton, dengarkan aja lagu-lagunya
lewat mp3, dapat juga kok feel nya Nah, sekali lagi saya ulangi ini, gak tahu apa emang saya yang pinter nyari feel
nya atau memang, videonya yang salah syutingnya. Hehe..
You
are welcome…
Ini kan
hanya persepsi saya…