Rabu, April 18, 2012

Ingat catatan pertama kuliah


My loving room…

T-Five.

Elscon..

Velscon…

Ingatkah kawan…
Ketika senja merangkak di ufuk timur, membiaskan gradasi terindah di cakrawala. Saat itu tetes hujan mulai turun perlahan di bumi semanggi, melintasi smamtaska kita tercinta. Lima belas putri baru saja menyelesikan tugas sebagai pelajar. Kebahagiaan menjalar, terbayang hari ini lelah terbayar dengan ilmu yang kita rasakan…

“Jam berapa ni? Masya Allah…,17.30. sebentar lagi adzan…”

Perlahan kubuka payungku. Warna pink tua polos, kesukaanku. Kalian ingat kan? Kemudian kita berlari menembus hujan. Mencari celah di pagar belakang, adakalanya harus menembus tangga samping bila tangga utama sekolah sudah di gembok gara-gara kelas kita di lantai dua (tak pernah berubah kan? Tapi selalu menjadi dE BesT). Bila sudah terkunci juga ‘sedikit-banyak’ terpaksa kita memutar melewati jalan putra (terlarang ya). Bukan masalah itu…, masalahnya karena lelah yang sudah di ubun-ubun apalagi bila itu hari senin tau kamis,(atau mungkin bagi yang puasa daud, yaa hari….??). membayangkan ada air yang bisa mampir ke tenggorokan tepat saat adzan yang berkumandang sedap sekali rasanya. Tapi kadang justru membuat kepala pusing…

Adakalanya payung yang menaungi kepala kita tidak begitu berguna karena langkah kaki kita yang tergesa mencapi gerbang asrama. Cipratan air dari atas, samping, bawah berebutan membasahi seragam kita.Belum lagi bila ternyata banjir yang ikut nimbrung meramaikan jalan. Seragam abu-abu putih kita menjadi basah kuyup. Syukur bila esok hari jum’at, tapi bila hari kamis!!!??? Mungkin itu sisa seragam kita di pekan ini. Dan huah….alhasil…, lelah mampu untuk kita tidak memikirkannya saat itu. Karena yang terpenting kita bisa sampai di ‘asramaku surgaku’..

Kalau ingat masa itu, apa jadinya waktu itu kamar kita ya. Berkumpulnya orang-orang lelah yang bahagia. 15 Jilbab, 15 baju, 15 rok, 15 tas , atau mungkin malah buku-buku yang tersentuh basah tertumpuk di ruang tengah ( baca: tengah kamar). Dalam resah kita berharap semua nya bisa kita gunakan esok lagi ( Ha!! Ngeri banget ya kita, penulisnya lebay kah ya?). namun intinya adakah yang bisa melupakan betapa lelah itu ternyata terbayar dengan hadirnya persaudaraan yang menyatukan hingga masing-masing kita bertahan selama tiga tahun. Jalinan yang indah bukan?

Kamar kita saat itu…, nomor ‘8’. Seperti angka ajaib yang menyatukan kita. Satu kamar dengan sekian orang . atap yang rendah, terpojok, sesak, dekat dengan segala tempat untuk berbenah (baca ‘ bersih-bersih. Ex: kamar mandi , cuci baju, cuci piring, tangga untuk ke dapur, tangga untuk buang sampah). Seolah kita dengan dipaksa masuk ke kamar itu. Tapi itulah nyatanya…, kamar yang menyatukan kita.

Kemudian ketika dini hari menyapa.

TEEETTTT….TEEEEETTTTT

Bel yang berbunyi sebelum adzan memaksa nyawa kita untuk kembali. Meski belum puas berada di lantunan mimpi. Beberapa dari kita terbangun untuk mandi, sholat malam lalu kembali tertidur di atas sajadah dengan masih mengenakan mukena. Setelah itu kita melaksanakan kegiatan rutin seluruh anak asrama. Sholat subuh berjama’ah, mengaji, menghapal do’a,sedikit(banyak) wejangan dari kepala asrama tercinta, piket asrama, piket kamar, ANTRI untuk mandi, ANTRI untuk makan dan Hmmm…, Go To School.
Dan kita kembali bermuara pada kelas kita yang kekal ( HAHAHA …gak kok bercanda ), yang akan ku ceritakan lain kali. Karena butuh energy luar biasa saat mengungkapkan 3 tahun kebersamaan kita disini..Model Class

Kamar nomor 8…,
Aha! Aku tak ingat yang mana ranjang kalian. Kalian ingat sendiri saja. Ranjangku bawah, dekat pintu, bersatu dengan ranjang Ana yang berada di atasku, sampingku Mba Aswin( Ya kan???)

Kamar yang pertama kali menyataka bahwa kita satu…

Kamar yang menjadi tempat sharing saat salah satu dari kita merasa ada yang janggal dengan
persaudaraan kita…( Ingat kan kalian ? setiap orang wajib membuat 15 kertas tentang ‘siapa kamu??’)

Kamar yang membuat menangis- tertawa-kecewa-sedih-bingung-bangga karena kita pertama kali remedial (Fita!!!! Gimana grup yang kamu bentuk itu, lagu Mars remidinya juga kita buat di kamar ini??)

Kamar yang kita rasakan saat menyusun hiasan-hiasan kelas, yang meramaikan kelas kita…

Kamar yang membuatku menangis, saat waktu pulang datang. Duh, rasanya rinduku tak tertahankan, air mata yang berebut ingin keluar membuat dadaku sesak. Lalu kalian gencar sekali memberiku semangat untuk bersabar. Tapi toh, kalian pulang juga.(hiks..hiks…) and (Ulfa…., thanks kamu pernah temani aku hingga berhari-hari, kita cerita tentang buku, film yang kita suka sampai berbusa. Of cours,,HARRY POTTER)

Kamar yang menjadi tempat singgah kita saat ingin melihat bintang di langit, atau sekedar tower SMAMTASKA kita, dan gemerlapnya kota solo di malam hari…

Kamar yang melahirkan karya-karyaku dalam mengisi kesepianku…

Kamar yang eksotik, yang menyimpan penuh misteri ‘katanya’,yang penuh bintang, kamar yang bersih, dan yang…yang…yang lainnya!

So…

Luv All coz ALLAH…

“…Kini dengarkanlah
Dendangan lagu tanda ingatanku
Kepadamu teman
Agar ikatan ukhuwah kan bersimpul padu
…kenangan bersamamu
Tak kan kulupa walau badai datang menghadang
Walau bercerai jasad dan nyawa”
-Brothers-Untukmu Teman-

--Sekeping kenangan yang membuatku rindu kalian---
Aisah Ika Wardhani
Ana Muawanah Rosyidah
Aswin Fauziah
Athiyah
Dyah Nur Laily
Fauziah Halimatusssa’diah
Fita Fitriana rahmawati
Fitri Istiqomah
Inna Rachmawati
Lina Zaenabu
Risma Sakti Pambudi
Siti Zakiyah
Siti Mardiyah
Ulfa putri Arifah
Umi Nur Rosidah

0 komentar :

Posting Komentar

 

Copyright © 2008 Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez | Blog Templates created by Web Hosting Men