My loving room…
T-Five.
Elscon..
Velscon…
Ingatkah kawan…
Ketika
senja merangkak di ufuk timur, membiaskan gradasi terindah di
cakrawala. Saat itu tetes hujan mulai turun perlahan di bumi semanggi,
melintasi smamtaska kita tercinta. Lima belas putri baru saja
menyelesikan tugas sebagai pelajar. Kebahagiaan menjalar, terbayang hari
ini lelah terbayar dengan ilmu yang kita rasakan…
“Jam berapa ni? Masya Allah…,17.30. sebentar lagi adzan…”
Perlahan
kubuka payungku. Warna pink tua polos, kesukaanku. Kalian ingat kan?
Kemudian kita berlari menembus hujan. Mencari celah di pagar belakang,
adakalanya harus menembus tangga samping bila tangga utama sekolah sudah
di gembok gara-gara kelas kita di lantai dua (tak pernah berubah kan?
Tapi selalu menjadi dE BesT). Bila sudah terkunci juga ‘sedikit-banyak’
terpaksa kita memutar melewati jalan putra (terlarang ya). Bukan
masalah itu…, masalahnya karena lelah yang sudah di ubun-ubun apalagi
bila itu hari senin tau kamis,(atau mungkin bagi yang puasa daud, yaa
hari….??). membayangkan ada air yang bisa mampir ke tenggorokan tepat
saat adzan yang berkumandang sedap sekali rasanya. Tapi kadang justru
membuat kepala pusing…
Adakalanya payung yang menaungi kepala kita
tidak begitu berguna karena langkah kaki kita yang tergesa mencapi
gerbang asrama. Cipratan air dari atas, samping, bawah berebutan
membasahi seragam kita.Belum lagi bila ternyata banjir yang ikut
nimbrung meramaikan jalan. Seragam abu-abu putih kita menjadi basah
kuyup. Syukur bila esok hari jum’at, tapi bila hari kamis!!!??? Mungkin
itu sisa seragam kita di pekan ini. Dan huah….alhasil…, lelah mampu
untuk kita tidak memikirkannya saat itu. Karena yang terpenting kita
bisa sampai di ‘asramaku surgaku’..
Kalau ingat masa itu, apa
jadinya waktu itu kamar kita ya. Berkumpulnya orang-orang lelah yang
bahagia. 15 Jilbab, 15 baju, 15 rok, 15 tas , atau mungkin malah
buku-buku yang tersentuh basah tertumpuk di ruang tengah ( baca: tengah
kamar). Dalam resah kita berharap semua nya bisa kita gunakan esok lagi (
Ha!! Ngeri banget ya kita, penulisnya lebay kah ya?). namun intinya
adakah yang bisa melupakan betapa lelah itu ternyata terbayar dengan
hadirnya persaudaraan yang menyatukan hingga masing-masing kita bertahan
selama tiga tahun. Jalinan yang indah bukan?
Kamar kita saat
itu…, nomor ‘8’. Seperti angka ajaib yang menyatukan kita. Satu kamar
dengan sekian orang . atap yang rendah, terpojok, sesak, dekat dengan
segala tempat untuk berbenah (baca ‘ bersih-bersih. Ex: kamar mandi ,
cuci baju, cuci piring, tangga untuk ke dapur, tangga untuk buang
sampah). Seolah kita dengan dipaksa masuk ke kamar itu. Tapi itulah
nyatanya…, kamar yang menyatukan kita.
Kemudian ketika dini hari menyapa.
TEEETTTT….TEEEEETTTTT
Bel
yang berbunyi sebelum adzan memaksa nyawa kita untuk kembali. Meski
belum puas berada di lantunan mimpi. Beberapa dari kita terbangun untuk
mandi, sholat malam lalu kembali tertidur di atas sajadah dengan masih
mengenakan mukena. Setelah itu kita melaksanakan kegiatan rutin seluruh
anak asrama. Sholat subuh berjama’ah, mengaji, menghapal
do’a,sedikit(banyak) wejangan dari kepala asrama tercinta, piket asrama,
piket kamar, ANTRI untuk mandi, ANTRI untuk makan dan Hmmm…, Go To
School.
Dan kita kembali bermuara pada kelas kita yang kekal ( HAHAHA
…gak kok bercanda ), yang akan ku ceritakan lain kali. Karena butuh
energy luar biasa saat mengungkapkan 3 tahun kebersamaan kita
disini..Model Class
Kamar nomor 8…,
Aha! Aku tak ingat yang
mana ranjang kalian. Kalian ingat sendiri saja. Ranjangku bawah, dekat
pintu, bersatu dengan ranjang Ana yang berada di atasku, sampingku Mba
Aswin( Ya kan???)
Kamar yang pertama kali menyataka bahwa kita satu…
Kamar yang menjadi tempat sharing saat salah satu dari kita merasa ada yang janggal dengan
persaudaraan kita…( Ingat kan kalian ? setiap orang wajib membuat 15 kertas tentang ‘siapa kamu??’)
Kamar
yang membuat menangis- tertawa-kecewa-sedih-bingung-bangga karena kita
pertama kali remedial (Fita!!!! Gimana grup yang kamu bentuk itu,
lagu Mars remidinya juga kita buat di kamar ini??)
Kamar yang kita rasakan saat menyusun hiasan-hiasan kelas, yang meramaikan kelas kita…
Kamar
yang membuatku menangis, saat waktu pulang datang. Duh, rasanya rinduku
tak tertahankan, air mata yang berebut ingin keluar membuat dadaku
sesak. Lalu kalian gencar sekali memberiku semangat untuk bersabar.
Tapi toh, kalian pulang juga.(hiks..hiks…) and (Ulfa…., thanks kamu
pernah temani aku hingga berhari-hari, kita cerita tentang buku, film
yang kita suka sampai berbusa. Of cours,,HARRY POTTER)
Kamar yang
menjadi tempat singgah kita saat ingin melihat bintang di langit, atau
sekedar tower SMAMTASKA kita, dan gemerlapnya kota solo di malam hari…
Kamar yang melahirkan karya-karyaku dalam mengisi kesepianku…
Kamar yang eksotik, yang menyimpan penuh misteri ‘katanya’,yang penuh bintang, kamar yang bersih, dan yang…yang…yang lainnya!
So…
Luv All coz ALLAH…
“…Kini dengarkanlah
Dendangan lagu tanda ingatanku
Kepadamu teman
Agar ikatan ukhuwah kan bersimpul padu
…kenangan bersamamu
Tak kan kulupa walau badai datang menghadang
Walau bercerai jasad dan nyawa”
-Brothers-Untukmu Teman-
--Sekeping kenangan yang membuatku rindu kalian---
Aisah Ika Wardhani
Ana Muawanah Rosyidah
Aswin Fauziah
Athiyah
Dyah Nur Laily
Fauziah Halimatusssa’diah
Fita Fitriana rahmawati
Fitri Istiqomah
Inna Rachmawati
Lina Zaenabu
Risma Sakti Pambudi
Siti Zakiyah
Siti Mardiyah
Ulfa putri Arifah
Umi Nur Rosidah