Jumat, Februari 08, 2013

Rainy Days



Samarinda sepertinya mulai musim hujan lagi.
Aku suka sekali suara langkah yang berlari melewati hujan, yang menimbulkan bunyi gemericik akibat sepasang sepatu beradu dengan genangan air. Hujan tiba-tiba saja menyerbu di saat aku sedang menikmati suasana hangat kota ini.
Karena seharian ini hujan deras, jadi aku mengurungkan niatku untuk keluar. Awalnya mau menghadiri seminar, tapi pikirku hari ini pasti banjir, jadi aku membatalkannya.
Beruntung sekali listrik tidak mati, dan wifi juga lagi ‘tahu diri’ untuk tidak ngambek. Alhasil, aku puas menyelesaikan film yang tertunda-tunda untuk di tonton. Apalagi, berhubung laptop sedang tidak mood untuk download, aku jadi ketinggalan puluhan episode Running man, beuh.. beuh..bogosipo.
Eh, mahasiswa tingkat akhir. Bosannya…bosan banget. Kuliah kosong, ke kampus gak nentu jadwalnya. Paling-paling kalau cuma ngawas, setelah itu pulang. Apalagi peraturan sekarang sudah gak ada responsi, gak ada belajar bareng di luar jam praktikum, cuma fokus di lab. Tapi, kosongnya waktu juga lumayan membuat stress, mau jalan-jalan ingat skripsi, mau makan enak ingat skripsi, mau hunting buku baru ingat skripsi, mau nonton, mau baca komik, mau ngalor-ngidul, mau ngeblog, mau pasang status, dimana-mana skripsi. Gak sih kalau sampai tertekan. Aku tertekan kalau cuma uang saku dipotong. Hehe
Back to waktu kosong
Jadi gini ya rasanya belajar sendiri, gak ada jadwal juga teman. Baca buku sendiri, baca slide sendiri, tanya-tanya sendiri, jawab-jawab sendiri.
Eh iya, kemaren pas ketemu dosen pembimbing, 2 hari 2 malam terbangun terus buat belajar. Padahal cuma mau konsul aja.
Ya maklumlah, aku pas ‘ketabrak’ sama peraturan ketat dosen pembimbing. Tapi gak papa lah, biar matang.
 Pas masuk ruang dosen, punggung rasanya mau remuk (Alay..alay!!!), gara-gara bawa buku buat referensi. Sudah gitu, antrinya panjang kayak pasien mau mau masuk ruang dokter. Tapi, aku bersyukur sekali, bapak dosen moodnya lagi apik tenan.
“Ini.. gak ada yang di revisi pak?”
“Sudah oke! Kamu siapin buat sidang aja…”
Waaa… satu sisi hatiku berucap “yes..yes”, sisi lainnya teriak “Bapak, saya belum mau sidang, saya masih mau diskusi-diskusi aja,” teriakku waktu itu dalam hati.
Herannya pembimbingku seperti mendengar sisi teriakku…
“Eh, tunggu! Kamu duduk dulu. Saya pengen diskusi,”
Diskusi kira-kira 15 menit. Rame banget, beliau banyak jelasin, banyak tanya, banyak kasih masukan, banyak minta ini-itu. 5 menit lah kira-kira aku jelasin apa yang beliau minta,  senyumnya sumringah banget. Antara gak tega dan semangat, beliau bilang,
“Kamu ganti sampel aja ya!”
“eh?”
“Terlalu rumit kalau pakai sampel yang ini, kerjaan kamu jadi tambah banyak, belum uji pendahuluannya kamu bisa 3 kali lipat lebih banyak dari yang lain….”
“Tapi dari dosen pembimbing lain sudah oke yang ini pak…?”
“Ganti sampel aja!” beliau memutuskan. “Minggu depan ulangi revisi dari bab 1, saya harus periksa dulu.”
“eh?”
Ahhaha… keluar dari ruangan beliau, aku cuma ketawa-ketiwi. Sisi lai hatiku berucap “Gak papa, yang penting mood bapak dosen lagi baik, gak marah-marah” tapi sisi lain hatiku teriak, “Kasian deh lo!”
Mengingat hujan terus-menerus turun, dan biasanya sebagai mahasiwa yang baik aku pasti tetap kuliah, sekarang –sesuai kesepakatan hatiku- aku justru bisa santai-santai.

0 komentar :

Posting Komentar

 

Copyright © 2008 Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez | Blog Templates created by Web Hosting Men