Rabu, Februari 13, 2013

Untuk setiap langkah, bersyukurlah!



Sebenarnya…
Semua proses pencarianku akan kembali pada suatu nilai yang pasti.. Al-Qur’an dan hadist.
Aku memikirkannya setiap menikmati semua proses tersebut

Belajarku, mimpiku, anganku, kesukaanku, kegiatanku, kesuksesan termasuk semua lawannya,
Apa yang tak kupelajari, apa yang tak pernah aku inginkan, apa yang tak pernah aku lakukan, apa yang tak pernah aku sukai,dan segala kegagalan yang pernah aku lewati,,


Misalkan,

Aku menyukai sebuah warna pink, alasannya tak pernah terbesit hanya karena dia enak dilihat, aku selalu menemukan nilai lebih untuk dicintai, dan sangat spesifik. Karena warna yang kusukai itu menenangkan, elegan dan menggambarkan betapa aku menyukai posisiku sebagai wanita, mencintai tanpa ingin mengeluh mengapa aku tak dilahirkan sebagai laki-laki yang kuat, atau seperti yang orang-orang tanpa sadar sering katakan “kamu enak laki-laki, lha aku perempuan, gak bisa ini itu..”

Sesungguhnya dunia ini adalah perhiasan dan tidak ada di antara perhiasan dunia yang lebih baik daripada wanita yang sholihah.” (HR. Ibnu Majah)

Atau aku yang sangat menyukai lirik lagu The Boys SNSD
I know life is a mystery,
I’m gonna make history
I’m taking it from the start

Tak hanya kagum akan suara eksotis mereka. Lagunya yang sangat-sangat enak untuk didengar pas lagi malas, pas lagi bermusuhan dengan teman, pas lagi down lihat nilai keluar. Lagunya –kebetulan- mengenai kesepakatan mereka bersembilan untuk tampil menjadi terdepan. Karena kalau mereka tak bersembilan mereka tak mungkin bisa menyelesaikan lagu ini. Dan membuktikannya.

It’s not a fantasy,
This is right for me
Living it like a star

Percaya diri untuk menjadi pemuda yang mengambil inisiatif mengedepankan diri. Percaya diri untuk menjadi pemuda (pemudi) yang ideal dalam islam. Seperti berani mengambil langkah untuk maju skripsi duluan misalnya (bukan aku!, bukan aku!). Atau berani mengambil kesulitan untuk sesuatu yang lebih baik. Dan perkataan ini mengingatkanku pada kisah ashabul kahfi,

Dan dalam Al-Quran di dalam surah Al-Kahfi ayat 9-26, diantaranya: “(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat perlindungan (gua) lalu berdoa: ‘Wahai tuhan kami berikanlah rahmat depada kami dari sisi-Mu dan tolonglah kami dalam menempuh langkah yang tepat dalam urusan kami (ini) (10)…Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad saw) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka (Sang Pencipta) dan Kami beri mereka tambahan pimpinan (iman, taqwa, ketetapan hati dan sebagainya) (13).

Atau mengapa aku sangat benci mencontek dikelas. Padahal nilai abstrak mencontek tak hanya pada nilai di KHS membaik. Lebih kepada nilai kerja sama, nilai saling membantu yang lemah, nilai kekreatifan, nilai kearifan, nilai mengambil kesempatan, nilai memanfaatkan waktu, dan banyak nilai lainnya. Itu kenapa banyak orang menyukai proses ini, baik memberi contekan maupun menerima contekan. Bahkan pun, mereka yang mencontek belajar lebih keras dibandingkan aku, lebih pintar dan lebih baik dibandingkan aku.

Tapi tetap saja aku tak menyukai ini semua.

Aku memikirkannya kemudian menyadari ketidaksukaanku ini bukan hanya karena aku takut melanggar peraturan. Aku melakukannya karena aku ingin mendidik diriku untuk lebih berani mengambil keputusan dan ketegasan diri. Aku ingin memulai untuk bertindak tegas pada diriku sendiri, kemudian nilai jelek yang keluar bisa membuatku marah pada diri sendiri, bukan orang lain. Karena disisi lain, aku menyadari bahwa aku masih mewarisi sifat untuk menyalahkan orang lain. Right?

Selain itu, aku belajar bagaimana berani,
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang yang menyeru Rabb-nya di pagi dan senja hari dengan mengharap wajah-Nya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini. Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah kami lalaikan dari mengingat Kami serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (Al-Kahfi: 28)

Begitu juga tentang, Mmm…
Aku yang tidak berhasil kuliah di bidang bergengsi kedokteran. Atau tidak bisa menjadi mahasiswa dengan nilai ‘A’ mendominasi dan predikat teladan, atau menjadi seorang wanita secantik artis korea, atau uang melimpah seperti memiliki kebun uang. Semua itu ternyata menghubungkan dengan semua detil kehidupan dan sifat yang melekat padaku. Tentang aku yang masih suka menyombongkan diri, tentang aku yang masih tak bisa memegang amanah dengan baik, tentang nilai tanggung jawabku yang masih banyak harus kuselesaikan, tentang aku yang masih malas, tentang-tentang lainnya yang membuatku membuka mata.

Dan akhirnya, ini menjadikan nyaris semua pertanyaan-pertanyaan hidupku terjawab segera. Kecuali yang nyeleneh, aku masih menyimpan pertanyaan-pertanyaan tersebut di hati dan menjawabnya dikemudian hari.

0 komentar :

Posting Komentar

 

Copyright © 2008 Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez | Blog Templates created by Web Hosting Men